Ada yang sangat menarik untuk diperhatikan dan dilihat dari Tunggul adat Suku Kti yaitu bentuk ikan (Barau) besar terletak paling atas sebagai penyambung dari warna hitam dibawahnya. Mengapa ada ikan di Tunggul Adat Suku Kuti.
Sejarah menceritakan tentang kebijaksanaan dari pemimpin Suku Kuti terhadap anak kemenakannya, yaitu menempatkan ikan yang diperdapatnya tersebut ditengah pintu rumah dengan menggantungkan, sehingga seluruh anak kemenakan yang lewat terkena amisnya ikan, selain itu juga dapat melihat hasil tangkapan dari pemimpin suku. Sampai pada akhirnya ikan tersebut membusuk / Anyie.
Menggantungkan ikan tersebut oleh karena jika dimasak tidak mencukupi untuk dinikmati atau di makan sebagai lauk pauk oleh seluruh anak kemenakan Suku Kuti, jadi untuk lebih adil pemimpin dari suku Kuti mengambil kebijaksanaan untuk menggantungkannya ditengah rumah mereka. Ikan tersebut sampai anyie/ membusuk agar supaya seluruh anak kemenakan dapat mencium dan sikap dari anak kemenakanpun bisa menerima yang dilakukan oleh pemimpin mereka. Konon menurut cerita karena inilah ikan barau di Kepenuhan maka rasanya hambar.
Sejarah menceritakan tentang kebijaksanaan dari pemimpin Suku Kuti terhadap anak kemenakannya, yaitu menempatkan ikan yang diperdapatnya tersebut ditengah pintu rumah dengan menggantungkan, sehingga seluruh anak kemenakan yang lewat terkena amisnya ikan, selain itu juga dapat melihat hasil tangkapan dari pemimpin suku. Sampai pada akhirnya ikan tersebut membusuk / Anyie.
Menggantungkan ikan tersebut oleh karena jika dimasak tidak mencukupi untuk dinikmati atau di makan sebagai lauk pauk oleh seluruh anak kemenakan Suku Kuti, jadi untuk lebih adil pemimpin dari suku Kuti mengambil kebijaksanaan untuk menggantungkannya ditengah rumah mereka. Ikan tersebut sampai anyie/ membusuk agar supaya seluruh anak kemenakan dapat mencium dan sikap dari anak kemenakanpun bisa menerima yang dilakukan oleh pemimpin mereka. Konon menurut cerita karena inilah ikan barau di Kepenuhan maka rasanya hambar.