Tunggul adat Suku Melayu memiliki dua warna, yaitu warna kuning di bagian atas dan warna hitam di bagian bawah. Selain itu juga ditambah beberapa pernik di bagian paling bawah berjumlah delapan buah. Warna kuningnya hanya berukuran sepanjang dua puluh centimeter dan lebarnya sama dengan kain hitam yang ada di bawahnya.
Warna kuning tersebut memiliki makna bahwa pada zaman dahulu, apabila raja tidak ada di tempat atau pemimpin kerajaan berhalangan, maka sebagai penggantinya adalah dan Suku Melayu, yakni Datuk Bendahara Sakti. Ini ada kaitannya dengan warna hitam yang cukup panjang jika dibandingkan dengan tunggul adat iainnya di Luhak Kepenuhan. Salah satu penyebabnya adalah karena ada perjanjian kasih sayang antara Suku Melayu dengan Suku Mais, dimana Suku Mais memberikan sobetan kain itu kepada Suku Melayu karena anak kemenakan dan pihak omak (ibu) menjadi amanah adat untuk dipelihara dan dididik oleh orang somondo dan Suku Mais tersebut.
Alasan lainnya adalah Suku Melayu dipercaya sebagai pemimpin dari seluruh suku yang ada di Luhak Kepenuhan. Itulah sebabnya lahir atau ada semboyan Contiang Melayu. Artinya adalah orang Melayu memiliki kepemimpinan yang dapat diterima oleh semua pihak karena berbuat adil serta bijak dalam menjalankan kepemimpinannya di Luhak Kepenuhan.
Warna kuning tersebut memiliki makna bahwa pada zaman dahulu, apabila raja tidak ada di tempat atau pemimpin kerajaan berhalangan, maka sebagai penggantinya adalah dan Suku Melayu, yakni Datuk Bendahara Sakti. Ini ada kaitannya dengan warna hitam yang cukup panjang jika dibandingkan dengan tunggul adat iainnya di Luhak Kepenuhan. Salah satu penyebabnya adalah karena ada perjanjian kasih sayang antara Suku Melayu dengan Suku Mais, dimana Suku Mais memberikan sobetan kain itu kepada Suku Melayu karena anak kemenakan dan pihak omak (ibu) menjadi amanah adat untuk dipelihara dan dididik oleh orang somondo dan Suku Mais tersebut.
Alasan lainnya adalah Suku Melayu dipercaya sebagai pemimpin dari seluruh suku yang ada di Luhak Kepenuhan. Itulah sebabnya lahir atau ada semboyan Contiang Melayu. Artinya adalah orang Melayu memiliki kepemimpinan yang dapat diterima oleh semua pihak karena berbuat adil serta bijak dalam menjalankan kepemimpinannya di Luhak Kepenuhan.