RohulNews-(Kepenuhan), Awalnya, tradisi kesenian Kosidah Burdah atau biasa disebut "Boudah" oleh masyarakat Rokan Hulu (Rohul), Riau, merupakan saduran dari syair Sejarah terkandung dalam surat Maj'mu'at Maulid Wa'adiat.
Surat itu biasa dikenal dengal nama Surat "Barzanji" dan tertuang di sejarah Islam masa lalu. Baginda Rasulullah SAW sering lapalkan surat itu sampai ia wafat sebagai bentuk "puji-pujian" kepada Allah SWT. Do'a-do'a dan Shalawat itu sering dilantukan Rasulullah sema hidupnya.
Dilatar belakangi kebiasaan Rasulullah, tokoh-tokoh pemuka Agama Islam pada zamat tersebut, menciptakan kesenian-kesenian dan syair-syair sejarah dari isi kandungan surat Maj'mu'at Maulid Wa'adiat tersebut.
Atas kesepakatan, dibuat suatu tradisi Melayu seperti dikenal dengan Kesenian Kosidah Burdah, Bodiki, dan Barzanji Marhaban yang sampai saat ini masih membudaya di kalangan masyakakat Luhak Kepenuhan, dan pada umumnya masyarakat Rokan Hulu.
Kesenian peninggalan sejarah ini biasa ditampilkan berbagai acara adat dan acara penting lain seperti Resepsi Pernikahan, Khitanan atau Sunatan, atau Penabalan biasa disebut Pemberian nama anak.
Kesenian juga sering ditampailkan pada malam Pelaksanaan Perlimauan Adat memasuki Bulan Suci Ramadhan.
Kemudian pada acara keagamaan seperti Pawai Taaruf di hari besar keagamaan, Khataman Al-qur'an bagi murid Madrasah Diniyah (MDa), Taman Pengajian Qur'an (TPQ), Taman Pengajian Al-qur'an (TPA), atau acara perpisahan sekolah.
Tradisi Brudah juga sering dimanfaatkan masyarakat Melayu di Provinsi Riau dan Negara tetangga seperti Kerajaan Melayu Malaysia dan Brunai Darussalam yang dikenal kental dengan tradisi Kosidah Kompang.
Dilatar belakangi sejarah Islam, kalangan pecinta Kesenian Kosidah Burdah dan musik tradisional lain di Kecamatan Kepenuhan atau di Luhak Kepenuhan terbentuk.
Sepenggal sekilas tentang sejarah Brudah di Luhak Kepenuhan dituturkan Amrijon, Kepala Desa Kepenuhan Timur Azhar, tokoh masyarakat Kepenuhan bernama Ismail Hamkaz juga Anggota DPRD Rokan Hulu, serta Datuk Bendahara Sakti selaku Ketua Kerapatan Adat Luhak Kepenuhan.
Sekelumit Sejarah Kesenian Kosidah Burdah sengaja dibuka agar kesenian penuh sejarah itu dihidupkan masyarakat Luhak Kepenuhan sebagai kesenian daerah.
Harapan para sesepuh Luhak Kepenuhan menceritakan sejarah singkatnya juga me-motivasi kalangan generasi muda yang akan datang dapat hidup berkesinambungan sampai anak cucu dan mencintai kesenian daerah sendiri.
Agar kesenian diketahui khalayak ramai, sang ketua, Amrizon, membawa serta 25 anggota Burdah untuk rekaman di Studio Rekaman Radio Harmoni Pasirpengaraian.
Tujuannya rekaman tidak lain adalah mengenalkan dan membumikan Kesenian Burdah atau Boudah salah satu kesenian asal Luhak Kepenuhan.
Ismail, selaku putra Luhak Kepenuhan sangat mendukung upaya-upaya masyarakat untuk membumikan budaya Melayu, khususnya Melayu dari Luhak Kepenuhan.
Rekaman ini akan menjadi master salah satu budaya, sehingga secara terus menerus menjadi pedoman bagi anak kemenakan sekarang dan masa yang akan datang.
Disamping penulisan buku tentang poenyempurnaan adat terus dilakukan, nantinya bisa menjadi tommo atau torombo adat Luhak Kepenuhan.
Bagi masyarakat yang ingin menggunakan mengundang Burdah LUhak Kepenuhan, mungkin Anda bisa menghubungi Amrizon beralamat di RT 01/RW 02 Pasir Pandak Desa Kepenuhan Timur Kecamatan Kepenuhan dengan kontak 082171234417.**(ach/pis*)
Surat itu biasa dikenal dengal nama Surat "Barzanji" dan tertuang di sejarah Islam masa lalu. Baginda Rasulullah SAW sering lapalkan surat itu sampai ia wafat sebagai bentuk "puji-pujian" kepada Allah SWT. Do'a-do'a dan Shalawat itu sering dilantukan Rasulullah sema hidupnya.
Dilatar belakangi kebiasaan Rasulullah, tokoh-tokoh pemuka Agama Islam pada zamat tersebut, menciptakan kesenian-kesenian dan syair-syair sejarah dari isi kandungan surat Maj'mu'at Maulid Wa'adiat tersebut.
Atas kesepakatan, dibuat suatu tradisi Melayu seperti dikenal dengan Kesenian Kosidah Burdah, Bodiki, dan Barzanji Marhaban yang sampai saat ini masih membudaya di kalangan masyakakat Luhak Kepenuhan, dan pada umumnya masyarakat Rokan Hulu.
Kesenian peninggalan sejarah ini biasa ditampilkan berbagai acara adat dan acara penting lain seperti Resepsi Pernikahan, Khitanan atau Sunatan, atau Penabalan biasa disebut Pemberian nama anak.
Kesenian juga sering ditampailkan pada malam Pelaksanaan Perlimauan Adat memasuki Bulan Suci Ramadhan.
Kemudian pada acara keagamaan seperti Pawai Taaruf di hari besar keagamaan, Khataman Al-qur'an bagi murid Madrasah Diniyah (MDa), Taman Pengajian Qur'an (TPQ), Taman Pengajian Al-qur'an (TPA), atau acara perpisahan sekolah.
Tradisi Brudah juga sering dimanfaatkan masyarakat Melayu di Provinsi Riau dan Negara tetangga seperti Kerajaan Melayu Malaysia dan Brunai Darussalam yang dikenal kental dengan tradisi Kosidah Kompang.
Dilatar belakangi sejarah Islam, kalangan pecinta Kesenian Kosidah Burdah dan musik tradisional lain di Kecamatan Kepenuhan atau di Luhak Kepenuhan terbentuk.
Sepenggal sekilas tentang sejarah Brudah di Luhak Kepenuhan dituturkan Amrijon, Kepala Desa Kepenuhan Timur Azhar, tokoh masyarakat Kepenuhan bernama Ismail Hamkaz juga Anggota DPRD Rokan Hulu, serta Datuk Bendahara Sakti selaku Ketua Kerapatan Adat Luhak Kepenuhan.
Sekelumit Sejarah Kesenian Kosidah Burdah sengaja dibuka agar kesenian penuh sejarah itu dihidupkan masyarakat Luhak Kepenuhan sebagai kesenian daerah.
Harapan para sesepuh Luhak Kepenuhan menceritakan sejarah singkatnya juga me-motivasi kalangan generasi muda yang akan datang dapat hidup berkesinambungan sampai anak cucu dan mencintai kesenian daerah sendiri.
Agar kesenian diketahui khalayak ramai, sang ketua, Amrizon, membawa serta 25 anggota Burdah untuk rekaman di Studio Rekaman Radio Harmoni Pasirpengaraian.
Tujuannya rekaman tidak lain adalah mengenalkan dan membumikan Kesenian Burdah atau Boudah salah satu kesenian asal Luhak Kepenuhan.
Ismail, selaku putra Luhak Kepenuhan sangat mendukung upaya-upaya masyarakat untuk membumikan budaya Melayu, khususnya Melayu dari Luhak Kepenuhan.
Rekaman ini akan menjadi master salah satu budaya, sehingga secara terus menerus menjadi pedoman bagi anak kemenakan sekarang dan masa yang akan datang.
Disamping penulisan buku tentang poenyempurnaan adat terus dilakukan, nantinya bisa menjadi tommo atau torombo adat Luhak Kepenuhan.
Bagi masyarakat yang ingin menggunakan mengundang Burdah LUhak Kepenuhan, mungkin Anda bisa menghubungi Amrizon beralamat di RT 01/RW 02 Pasir Pandak Desa Kepenuhan Timur Kecamatan Kepenuhan dengan kontak 082171234417.**(ach/pis*)