Salah satu suku di Luhak Kepenuhan dinamakan Suku Kandang Kopuh karena tugas yang diembankan ketika itu adalah menahan air atau lebih dikenal dalam bahasa Kepenuhan, Mongandang. Maksud kata tersebut adalah agar terkumpul sehingga kembali menjadi pasang dan kapal yang kandas dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam menjalankan tugasnya, Suku Kandang Kopuh terus berupaya sampai kapal dapat berlayar untuk melanjutkan perjalanan. Begitu giatnya hingga bulu betis mereka habis tercabut atau putus oleh derasnya air ketika itu. Karena terlalu banyak mengeluarkan tenaga, badan mereka terasa Kompuh (Lemas) dan tidak bertenaga. Peristiwa tersebut menjadi cirri tersendiri dari suku ini, yaitu salah satunya adalah tidak memiliki atau tidak terlihat bulu betisnya.
Ini merupakan salah satu ciri yang terlihat dalam kesukuan Luhak Kepenuhan. Begitu pula dengan suku lainnya yang memiliki kekhasan tersendiri, sehingga bagi mereka yang betul memahami dan mendalami tentang kesukuan akan paham yang mana sukunya, karena terlihat dari kekhasan yang dimiiki.
Dalam menjalankan tugasnya, Suku Kandang Kopuh terus berupaya sampai kapal dapat berlayar untuk melanjutkan perjalanan. Begitu giatnya hingga bulu betis mereka habis tercabut atau putus oleh derasnya air ketika itu. Karena terlalu banyak mengeluarkan tenaga, badan mereka terasa Kompuh (Lemas) dan tidak bertenaga. Peristiwa tersebut menjadi cirri tersendiri dari suku ini, yaitu salah satunya adalah tidak memiliki atau tidak terlihat bulu betisnya.
Ini merupakan salah satu ciri yang terlihat dalam kesukuan Luhak Kepenuhan. Begitu pula dengan suku lainnya yang memiliki kekhasan tersendiri, sehingga bagi mereka yang betul memahami dan mendalami tentang kesukuan akan paham yang mana sukunya, karena terlihat dari kekhasan yang dimiiki.