Riauterkini-PASIRPANGARAIAN- Wakil Bupati Rokan Hulu Ir.H. Hafith Syukri
MM, mengaku kesal dengan data penerima bantuan langsung sementara
masyarakat (BLSM) yang tidak akurat di sejumlah kecamatan.
Wabup Hafith mengaku data yang digunakan pemerintah pusat pada program BLSM merupakan data tahun 2011 lalu sehingga data tidak akurat. Menurutnya, banyak penerima yang sudah pindah rumah, meninggal dunia, atau berubah status sosialnya, namun masih terdata sebagai penerima.
"Kita sangat menyesalkan penyaluran BLSM di Rokan Hulu. Data yang dipakai mereka data tahun 2011, ini menyebabkan penyaluran BLSM tidak tepat sasaran dan tidak efektif," kata Wabup Hafith saat Safari Ramadhan di Masjid Nurul Huda Desa Muara Jaya Kecamatan Kepenuhan Hulu, Sabtu malam (20/7/2013).
Wabup Hafith mengatakan, program BLSM seharusnya dapat meringankan ekonomi masyarakat miskin karena dampak naiknya harga BBM tahun ini, namun dengan tidak tepat sasaran penyaluran BLSM di beberapa kecamatan, hal tersebut sangat disesalkan.
Diakui Wabup Rohul, akibat ketidak-akuratan data penerima BLSM, menyebabkan banyak warga yang seharusnya menerima BLSM justru tidak terdata sebagai penerima kompensasi kenaikan harga BBM subsidi tersebut.
"Pemkab Rokan Hulu tidak bisa berbuat banyak, karena kita tidak memiliki kewenangan membatalkannya. Kita mengimbau bagi warga mampu yang mendapatkan dana BLSM untuk memberikan kepada warga yang berhak," minta Wabub Hafith saat acaranya di Muara Jaya bersama Ketua GOW Rohul Hj Rahayuwati Hafith, Sekdakab Ir Damri, dan sejumlah pejabat di jajaran Pemkab Rohul.
Sebelumnya, akibat tidak sesuainya data penerima BLSM menyebabkan banyak warga protes seperti terjadi di Kecamatan Rambahsamo dan Tambusai. Sesuai fakta, ternyata masih banyak orang berada menerima bantuan ini, sementara orang miskin seperti janda tua tidak terdaftar sebagai penerimanya.***(adv/hum)
Wabup Hafith mengaku data yang digunakan pemerintah pusat pada program BLSM merupakan data tahun 2011 lalu sehingga data tidak akurat. Menurutnya, banyak penerima yang sudah pindah rumah, meninggal dunia, atau berubah status sosialnya, namun masih terdata sebagai penerima.
"Kita sangat menyesalkan penyaluran BLSM di Rokan Hulu. Data yang dipakai mereka data tahun 2011, ini menyebabkan penyaluran BLSM tidak tepat sasaran dan tidak efektif," kata Wabup Hafith saat Safari Ramadhan di Masjid Nurul Huda Desa Muara Jaya Kecamatan Kepenuhan Hulu, Sabtu malam (20/7/2013).
Wabup Hafith mengatakan, program BLSM seharusnya dapat meringankan ekonomi masyarakat miskin karena dampak naiknya harga BBM tahun ini, namun dengan tidak tepat sasaran penyaluran BLSM di beberapa kecamatan, hal tersebut sangat disesalkan.
Diakui Wabup Rohul, akibat ketidak-akuratan data penerima BLSM, menyebabkan banyak warga yang seharusnya menerima BLSM justru tidak terdata sebagai penerima kompensasi kenaikan harga BBM subsidi tersebut.
"Pemkab Rokan Hulu tidak bisa berbuat banyak, karena kita tidak memiliki kewenangan membatalkannya. Kita mengimbau bagi warga mampu yang mendapatkan dana BLSM untuk memberikan kepada warga yang berhak," minta Wabub Hafith saat acaranya di Muara Jaya bersama Ketua GOW Rohul Hj Rahayuwati Hafith, Sekdakab Ir Damri, dan sejumlah pejabat di jajaran Pemkab Rohul.
Sebelumnya, akibat tidak sesuainya data penerima BLSM menyebabkan banyak warga protes seperti terjadi di Kecamatan Rambahsamo dan Tambusai. Sesuai fakta, ternyata masih banyak orang berada menerima bantuan ini, sementara orang miskin seperti janda tua tidak terdaftar sebagai penerimanya.***(adv/hum)